Mudahnya Bagi-Mu Tuhan...

Tuhan...luar biasa rasa terharu dan sukacita ini membuncah// Betapa tangis benar-benar ingin meledak lewat mataku// Aku sering menghempaskan/aku sering menangkis kasih-Mu// Tapi bagaimana aku bisa tersadar// Selain magis rumah-Mu/ yang selalu memukauku?//

Tuhan...harusnya aku mengatupkan tanganku di rumah-Mu// Apakah sekali ini boleh/ untuk mengangkat tangan canggungku meraih-Mu?// Jangan biarkan tanganku terlalu lama menggantung// Sambutlah dengan genggaman, tolong// Tuntun aku menuju altar-Mu// Menyembah tanpa menyentuh hati kudus-Mu/ apalah artinya// Memanggil nama-Mu tanpa menemukan-Mu apakah kegenapanku?//


Aku menyambut-Mu di lajur rumah-Mu// Amin!! Dan aku bergeser ke samping// Lalu seorang anak kecil berlarian dari arah belakang/ Mendesak-menyenggolku-tanpa peduli// Ia berlari dan hanya berlari dengan pandangan lurus ke depan// Seolah ada sebuah cahaya yang sedang dibagikan di Altar // Bukan!! Bukan telur paskah kali ini// Ia menyongsong Altar yang telah ditunggui oleh imam// Wajah berseri dengan bola mata bening// Kilatan cahaya yang ia cari terpancar di wajahnya/ Aku benar-benar ingin menangis// Segitu mudahnya aku menjadi kekanakan-terpukau-menangis-dibuat oleh-Mu// Lewat anak kecil itu engkau menamparku agar tersadar/ kemana aku selama ini?// Ada yang berlomba-lomba mendapati-Mu/ Tapi aku jadi bebal karena ketidakpekaanku// Tuhan...jangan lagi izinkan aku pergi// Aku sangat senang bermain di rumah-Mu// Aku ingin menjadi seperti kanak-kanak itu// Mendapati-Mu seperti kembang gula super spesial// Aku tidak lagi ingin peduli yang lain melebihi engkau// Jadilah kehendak-Mu di dalam aku//

" Hidup itu pasti berputar seperti roda "

" Hidup itu pasti berputar seperti roda "
Banyak peribahasa yang dibuat sebagai nasihat, sebagai pengingat, sebagai rampai dari banyak hal terdahulu.
Peribahasa dibuat bukan hanya membiarkan ia semata manis didengar karena iramanya, tapi juga guna manusia menjadi makhluk yang mawas.

Kembali lagi ke peribahasa di atas. Artinya sudah jelas ya, "tak selamanya kita berada di bawah. Suatu ketika kita akan berada di puncak kesuksesan, puncak kebahagiaan, puncak kejayaan"

Implisit dalam peribahasa ini apakah kita sadar benar artinya atau hanya malah membiarkan hidup kita berputar sendiri? Seperti sekarang, di bulan terakhir dalam tahun dan menjelang tahun baru. Apakah kita kemudian ingin hidup seperti perputaran roda...
Pilihannya adalah kita ingin berotasi (berputar pada porosnya) atau berevolusi (bergerak ke depan; berubah)!

Kalau tiap tahunnya kita berputar tapi hanya pada porosnya, kita hanya akan mengulang apa yang telah kita lakukan di masa-masa dahulu lagi dan lagi. 


Nyari masalah atau buat masalah

Kalau disuruh pilih antara lebih baik milih mikir ke kiri apa ke kanan, gue bakal milih justify aja deh. Ketimbang center juga lebih baik justify, lebih imbang menurut gue, en enak dibaca..(lah, menurut Anda ini menyoal pengetikan? *plak!!)






Kembali ke realitas persoalan. Hidup ini tanpa masalah kan bagai sayur tanpa garam, bagai cinta tanpa bersambut, bagai ...ah sudahlah. Nah sekarang coba pikir masalahnya apa yang bakal kita bahas! Eng.. eng...mmmm...hhhssss...eng... kayaknya emang lagi gak ada masalah. Yah disitulah justru masalahnya, sekarang yang jadi masalah ya gak ada masalah itu. Kalau gak ada masalah apa yang mau kita bahas? Apa yang mau kita selesaikan coba? Jadi pertama dan utama sekali mari kita cari masalah saja. Oke!!! Yuukk...aku hitung ya,     1-10, kamu sembunyi. Nanti kamu kasih tiga tepukan sebagai clue. Aku bakal dapetin persembunyian kamu.  “eh, eh, ini bukannya kayak keinget film horor-Conjuring-right??



HARRY POTTER SANG PENYIHIR



HARRY  POTTER SANG PENYIHIR  

Hmm kalau disuruh refleksi tentang Harry Potter, setelah membaca novelnya dari 1-7 dan juga filmnya dari 1-7 part 2, sebenarnya kata yang menggambarkan sosok Harry Potter itu adalah...jeng-jeng-jeng-jeng. Wait ya!!!

Tom Riddle punya alias Voldemort, pelahap maut menghormatinya dengan “Penguasa Kegelapan” dan lebih aman serta kondang dengan “Kau-Tahu-Siapa/ Yang-Namanya-Tak-Boleh-Disebut. Tapi Harry sang aktor utama cuma diisukan dengan “Anak yang hidup/ Yang-Terpilih”. Nah itu kan masih isu-isu doank di ceritanya. Setelah dirangkum semuanya tuh...menurut ane Harry Potter adalah “Sang-Penoreh-Sejarah/ Penyihir-Istimewa-Sepanjang- Masa/ Penyihir-paling-beruntung/ apa lagi...mmmm udah malam, yah maksudnya itu lah, kita pikirin bareng-bareng yak, sebelum peresmian nama baru si Harry ini. Daaaaaaaaaaaaaggggggggghhhhhhhhhhh :* Nice dream

Perhatian di Kala Itu

Di kala roda itu...
Berputar ke atas
Seolah aku adalah seorang Putri yang amat beruntung
Ketika roda itu berputar ke atas
Sekitar, seolah menggantungkan harapan dan menadahkan tangan yang lebar padaku...


Maret :D


Aku melewatkan puluhan di Maret
Dengan tawa canggung yang tersirat
Klise sekali
Nyaris Maret yang tanpa permisi
Kapan ia berawal, dan ehem kapan ia berakhir
Tiba-tiba aku sudah hampir menyeberang April
Benar-benar Maret yang angkuh

Siapa peduli lagi
Hanya karena aku sudah lepas rasa tertarik
Mana Maret akhir yang aku tunggu dengan berdebar?
Jangan harap itu ada lagi!

Puluhan angka Maret kini bukan penggenapan
Puluhan angka Maret hanya berarti ujung yang akan segera terlupa
Puluhan angka Maret, haha, lagi-lagi tawa klise berbumbu jengah
Membawaku mengakhiri tujuan penuh harap yang kini beku
Terlalu kelu untuk kukisahkan
Aku tak ingin melecutnya lagi
Tak ingin tawa bahagia, atau tangis sedih
Puluhan angka Maret tak lagi penantian
Puluhan angka Maret kini gunungan sepi dari asa beku
Puluhan angka Maret hanyalah bangkai tua yang hendak kukubur buru-buru.
Maret masamu habis tanpa aku menunggu, tanpa aku ingin peduli lagi
Maret pergilah dengan tenang seperti aku merelakan kenangan itu.

Karang Anyar, 29 Maret 2014
YMH

Puntung Filter Warna Jambon



Kita mengenang tentang kita
Pelukan yang bersaing hangat dengan api
Dingin yang kesepian melihat kebersamaan kita
Dan jalanan yang menjadi saksi,
Jejak-jejak kebersamaan itu

Akulah yang pegang kendali !
Tidak ada sudut yang tertekuk patah
Tidak lagi bulat yang mengikat
Tidak peduli angin yang menghantar suara serakmu

Kapan kau tahu pemberontak kecil,
Bisa datang tengah malam?
Kapan kau tahu sepersekian milimeter,
akan tumbuh duri mawar?
Kapan kau tahu,
kalau ada waktu kita tak akan seiya lagi?
Kapan kau tahu,
semua tidak selalu baik-baik antara kita?

Sehabis kita berteriak tentang prinsip yang mulai beda
Sehabis kita berlari menjauh untuk membenarkan kata
Sehabis kita menatap ke arah yang tidak lagi bermuara

Tidakkah kau lihat puntung filter warna jambon?
Kini menghiasi pelataran tempat biasa kita berbagi kehangatan?
Puntung filter semburat jambon kuyu-layu
Aku yang pegang kendali !



Salatiga, 16 Maret 2014