Bagi seorang penulis, ketika ia
membaca sebuah tulisan yang bagus dan menarik, apalagi dari penulis-penulis
lain yang senior, dia akan cepat terangsang untuk segera menulis pula, berbeda
dengan seorang yang tidak memiliki ketertarikan dan bakat di situ, ia akan
termangu bermenit-menit, entah mengerti entah tidak, paling keras ia kemudian
akan mengopi kata-kata itu dan tidak belajar untuk menjadi copy master.
Mungkin juga ia akan segera
menutup buku atau laman yang sedang ia baca tanpa peduli. Bila seorang yang
memiliki ketertarikan menulis, ia akan berefleksi dengan apa yang ia baca
bahkan dengan apa yang terjadi dalam hidupnya. Untuk kemudian menuangkannya
dalam secangkir yang lebih abadi, dalam torehan yang merengkuh waktu.
¾ Salatiga,
14 Oktober 2013, setelah membaca twit Sudjiwotedjo